1.
PENDIDIKAN KARAKTER DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING:
- Bimbingan
dan Konseling merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional,
maka orientasi, tujuan dan pelaksanaan BK juga merupakan bagian dari
orientasi, tujuan dan pelaksanaan pendidikan karakter.
- Program
Bimbingan dan Konseling di sekolah merupakan bagian inti pendidikan
karakter yang dilaksanakan dengan berbagai strategi pelayanan dalam upaya
mengembangkan potensi peserta didik untuk mencapai kemandirian, dengan
memiliki karakter yang dibutuhkan saat ini dan masa depan.
- Pekerjaan
bimbingan dan konseling adalah pekerjaan berbasis nilai, layanan
etis normatif, dan bukan layanan bebas nilai. Seorang konselor perlu
memahami betul hakekat manusia dan perkembangannya sebagai makhluk sadar
nilai dan perkembangannya ke arah normatif-etis. Seorang konselor harus
memahami perkembangan nilai, namun seorang konselor tidak boleh memaksakan
nilai yang dianutnya kepada konseli (peserta didik yang dilayani), dan
tidak boleh meneladankan diri untuk ditiru konselinya, melainkan memfasilitasi
konseli untuk menemukan makna nilai kehidupannya. (Sunaryo, 2006)
2.
PERAN KONSELOR DALAM PENDIDIKAN KARAKTER:
- Sebagai
pendidik yang berkepentingan dengan pendidikan karakter,
konselor seyogyanya memiliki komitmen dan dapat tampil di garis terdepan
dalam mengimplementasikan pendidikan karakter di sekolah,
bekerja sama dengan stake holder pendidikan lainnya
- Professional school counselors need to
take an active role in initiating,
facilitating and promoting character education
programs in the school
curriculum. The professional school counselor,
as apart of the school community and
as a highly resourceful person, takes an
activerole by working cooperatively with the
teachers andadministration in providing character
education in the schools as an integral part
of the school curriculum and activities”
3.
MATERI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN
KONSELING:
- Materi Pendidikan Karakter dalam Layanan Bimbingan antara lain dapat mencakup:
(1) Perilaku seksual; (2) Pengetahuan tentang karakter; (3)
Pemahaman tentang moral sosial; (4) Keterampilan pemecahan masalah; (5)
Kompetensi emosional; (6) Hubungan dengan orang lain;
(7) Perasaan keterikatan dengan sekolah; (8) Prestasi
akademis; (9) Kompetensi berkomunikasi; dan (10) Sikap kepada
guru (Berkowitz, Battistich, dan Bier dalam Muhammad Nur Wangid,
2010).
- 18
Nilai-nilai dalam Pendidikan Karakter Bangsa : (1) Religius; (2)
Jujur; (3) Toleransi; (4) Disiplin; (5) Kerja Keras; (6)
Kreatif; (7) Mandiri; (8) Demokratis; (9) Rasa Ingin
Tahu; (10) Semangat Kebangsaan; (11) Cinta Tanah Air; (12)
Menghargai Prestasi; (13) Bersahabat/Komuniktif; (14) Cinta
Damai; (15) Gemar Membaca; (16) Peduli Lingkungan; (17) Peduli
Sosial, dan (18) Tanggung-jawab.
4.
STRATEGI PELAYANAN PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI
BIMBINGAN DAN KONSELING:
- Strategi
pelayanan pendidikan karakter melalui bimbingan dan konseling dapat
dilakukan melalui : (1) Layanan Dasar; (2) Layanan Responsif; (3)
Bimbingan Individual; dan (4) Dukungan Sistem.
- Berkaitan dengan upaya penajaman implementasi pendidikan
karakter melalui Layanan Bimbingan dan Konseling di sekolah, kami berharap kepada
peserta untuk senantiasa mengembangkan kompetensinya sehingga dapat memenuhi
standar sebagaimana disyaratkan dalam Permendiknas No. 27 Tahun 2008 dan terus
berupaya meningkatkan frekuensi dan intensitas layanan bimbingan dan konseling
kepada para siswa, serta berusaha membangun kerjasama dengan dengan berbagai stake
holder pendidikan.
Disadur: http://akhmadsudrajat.wordpress.com
0 komentar:
Have any question? Feel Free To Post Below: