Teknik Konseling Realitas
A. Konsep Dasar
Terapi Realitas merupakan suatu
bentuk hubungan pertolongan yang praktis, relatif sederhana dan bentuk bantuan
langsung kepada konseli, yang dapat dilakukan oleh guru atau konselor di
sekolah daam rangka mengembangkan dan membina kepribadian/kesehatan mental
konseli secara sukses, dengan cara memberi tanggung jawab kepada konseli yang
bersangkutan.
Terapi Realitas berprinsip seseorang
dapat dengan penuh optimis menerima bantuan dari terapist untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan dasarnya dan mampu menghadapi kenyataan tanpa merugikan
siapapun.
Terapi Realitas lebih menekankan masa kini, maka dalam
memberikan bantuan tidak perlu melacak sejauh mungkin pada masa lalunya,
sehingga yang paling dipentingkan adalah bagaimana konseli dapat memperoleh
kesuksesan pada masa yang akan datang.
Adalah William Glasser sebagai tokoh yang mengembangkan
bentuk terapi ini. Menurutnya, bahwa tentang hakikat manusia adalah:
- Bahwa
manusia mempunyai kebutuhan yang tunggal, yang hadir di seluruh
kehidupannya, sehingga menyebabkan dia memiliki keunikan dalam
kepribadiannnya.
- Setiap
orang memiliki kemampuan potensial untuk tumbuh dan berkembang sesuai
pola-pola tertentu menjadi kemampuan aktual. Karennya dia dapat menjadi
seorang individu yang sukses.
- Setiap
potensi harus diusahakan untuk berkembang dan terapi realitas berusaha
membangun anggapan bahwa tiap orang akhirnya menentukan nasibnya sendiri
B. Ciri-Ciri Terapi Realitas
- Menolak
adanya konsep sakit mental pada setiap individu, tetapi yang ada adalah
perilaku tidak bertanggungjawab tetapi masih dalam taraf mental yang
sehat.
- Berfokus
pada perilaku nyata guna mencapai tujuan yang akan datang penuh optimisme.
- Berorientasi
pada keadaan yang akan datang dengan fokus pada perilaku yang sekarang
yang mungkin diubah, diperbaiki, dianalisis dan ditafsirkan. Perilaku masa
lampau tidak bisa diubah tetapi diterima apa adanya, sebagai pengalaman
yang berharga.
- Tidak
menegaskan transfer dalam rangka usaha mencari kesuksesan. Konselor dalam
memberikan pertolongan mencarikan alternatif-alternatif yang dapat
diwujudkan dalam perilaku nyata dari berbagai problema yang dihadapi oleh
konseli .
- Menekankan
aspek kesadaran dari konseli yang harus dinyatakan dalam perilaku tentang
apa yang harus dikerjakan dan diinginkan oleh konseli . Tanggung jawab dan
perilaku nyata yang harus diwujudkan konseli adalah sesuatu yang bernilai
dan bermakna dan disadarinya.
- Menghapuskan
adanya hukuman yang diberikan kepada individu yang mengalami kegagalan.,
tetapi yang ada sebagai ganti hukuman adalah menanamkan disiplin yang
disadari maknanya dan dapat diwujudkan dalam perilaku nyata.
- Menekankan
konsep tanggung jawab agar konseli dapat berguna bagi dirinya dan bagi
orang lain melalui perwujudan perilaku nyata.
C. Tujuan Terapi
- Menolong
individu agar mampu mengurus diri sendiri, supaya dapat menentukan dan
melaksanakan perilaku dalam bentuk nyata.
- Mendorong
konseli agar berani bertanggung jawab serta memikul segala resiko yang
ada, sesuai dengan kemampuan dan keinginannya dalam perkembangan dan
pertumbuhannya.
- Mengembangkan
rencana-rencana nyata dan realistik dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
- Perilaku
yang sukses dapat dihubungkan dengan pencapaian kepribadian yang sukses,
yang dicapai dengan menanamkan nilai-nilai adanya keinginan individu untuk
mengubahnya sendiri.
- Terapi
ditekankan pada disiplin dan tanggung jawab atas kesadaran sendiri.
D. Proses Konseling (Terapi)
Konselor berperan sebagai:
- Motivator,
yang mendorong konseli untuk: (a) menerima dan memperoleh keadaan nyata,
baik dalam perbuatan maupun harapan yang ingin dicapainya; dan (b)
merangsang klien untuk mampu mengambil keputusan sendiri, sehingga klien
tidak menjadi individu yang hidup selalu dalam ketergantungan yang dapat
menyulitkandirinya sendiri.
- Penyalur
tanggung jawab, sehingga: (a) keputusan terakhir berada di tangan konseli;
(b) konseli sadar bertanggung jawab dan objektif serta realistik dalam
menilai perilakunya sendiri.
- Moralist;
yang memegang peranan untuk menetukan kedudukan nilai dari tingkah laku
yang dinyatakan kliennya. Konselor akan memberi pujian apabila konseli
bertanggung jawab atas perilakunya, sebaliknya akan memberi celaan bila
tidak dapat bertanggung jawab terhadap perilakunya.
- Guru;
yang berusaha mendidik konseli agar memperoleh berbagai pengalaman dalam
mencapai harapannya.
- Pengikat
janji (contractor); artinya peranan konselor punya batas-batas kewenangan,
baik berupa limit waktu, ruang lingkup kehidupan konseli yang dapat
dijajagi maupun akibat yang ditimbulkannya.
Teknik-Teknik dalam Konseling
- Menggunakan
role playing dengan konseli
- Menggunakan
humor yang mendorong suasana yang segar dan relaks
- Tidak
menjanjikan kepada konseli maaf apapun, karena terlebih dahulu diadakan
perjanjian untuk melakukan perilaku tertentu yang sesuai dengan keberadaan
klien.
- Menolong
konseli untuk merumuskan perilaku tertentu yang akan dilakukannya.
- Membuat
model-model peranan terapis sebagai guru yang lebih bersifat mendidik.
- Membuat
batas-batas yang tegas dari struktur dan situasi terapinya
- Menggunakan
terapi kejutan verbal atau ejekan yang pantas untuk
mengkonfrontasikan konseli dengan perilakunya yang tak pantas.
- Ikut
terlibat mencari hidup yang lebih efektif.
0 komentar:
Have any question? Feel Free To Post Below: