Download

Selasa, 22 November 2011

INTELEGENSI

Diposting oleh A'an Setiawan at Selasa, November 22, 2011

1.      Teori-teori Tentang Intelegensi
Menurut Wasty Soemanto (1987:143-146) ada beberapa teori untuk memperjelas mengenai pengertian intelegensi, antara lain:
a.       Teori Uni-Factor
Teori ini dikenal juga dengan teori kapasitas umum. Menurut teori ini intelegensi merupakan kapasitas atau kemampuan umum, karena cara kerjanya juga bersifat umum. Contohnya reaksi atau tindakan seseorang dalam beradaptasi dengan lingkungan/memcahkan masalah bersifat umum. Kapasitas umum yang timbul ini akibat pertumbuhan fisiologis/ akibat belajar. Kapasitas umum (general capacity) yang ditimbulkan itu lazim dikemukakan dengan kode “g”.
b.      Teori Two-Factors
Teori ini berdasarkan faktor mental umum yang berkode “g” serta faktor-faktor spesifik yang diberi tanda “s”. Faktor “g” mewakili kekuatan mental umum yang berfungsi dalam setiap tingkah laku mental individu, sedangkan faktor “s” menentukan tindakan mental untuk mengatasi masalah. Contohnya orang yang berintelegensi mempunyai faktor “g” luas memiliki kapasitas untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Ian dapat mempelajari bermacam-macam pelajaran seperti matematika, bahasa, sains, sejarah dan lain-lain dengan menggunakan berbagai simbul abstrak. Sedangkan orang yang mempunyai faktor “g” sedang atau rata-rata, ia mempunyai kemampuan sedang untuk mempelajari bidang-bidang studi.
c.       Teori Multi-Factors
Menurut teori ini, intelegensi dari bentuk hubungan mental antara stimulus dan respon. Hubungan neural khusus inilah yang mengarahkan tingkah laku individu. Contohnya ketika seseorang dapat menyebut sebuah kata, menghafal sajak, menjumlahkan bilangan, atau melakukan pekerjaan berarti ia dapat melakukan itu karena terbentuknya koneksi-koneksi di dalam sistem syaraf akibat belajar/ latihan.
d.      Teori Primary Mental Abilities
Menurut teori ini, intelegensi merupakan penjelmaan tujuh kemampuan primer yang masing-masing bersifat independen dan mempunyai fungsi-fungsi pikiran yang berbeda. Tujuh unsur tersebut terdiri atas: kemampuan numerical, kemampuan verbal, kemampuan abstraksi, kemampuan menggabungkan kata-kata, kemampuan membuat keputusan, kemampuan mengenal atau mengamati, dan kemampuan mengingat.
Kemampuan numerical disebut juga kemampuan matematis yaitu kemampuan untuk bekerja dengan bilangan. Kemampuan verbal atau berbahasa adalah kemampuan untuk menggunakan bahasa. Kemampuan abstrak atau berfikir merupakan kemampuan yang mendasari untuk berpikir logis. Sedangkan kemampuan menggabungkan kata merupakan kemampuan untuk berbicara dengan lancar. Adapun kemampuan untuk membuat keputusan merupakan kemampuan untuk memutuskan suatu permasalahan dengan cepat, tegas, dan berani mengambil resiko. Kemampuan mengenal atau mengamati merupakan kemampuan untuk mengenal atau mengamati sesuatu dengan cepat dan tepat. Sedangkan kemampuan mengingat yaitu kemampuan untuk mengingat kembali segala sesuatu sesuai dengan yang telah dilakukan/terjadi. (Daliman Hs, 1985:30-31)
e.       Teori Sampling
Menurut teori ini, intelegensi merupakan berbagai kemampuan sampel. Intlegensi ini beroperasi terbatas pada sampel dari berbagai kemampuan atau dunia nyata. Sebagai gambaran dicontohkan bahwa di dunia nyata terdapat kemampuan atau bidang-bidang pengalaman A, B, C. intelegensi bergerak dengan sampel, misal sebagian A dan sebagian B atau dapat pula sebagian dari bidang-bidang A, B, dan C.
Sedangkan Sumadi Suryabrata (2002:127-131) berpendapat hampir sama tentang teori-teori intelegensi, atau konsep-konsep intelegensi yang bertujuan untuk mencari sifat hakikat intelegensi. Konsep-konsep tersebut antara lain:
a.       Teori Spearman
Teknik analisis faktor Spearman menemukan bahwa tingkah laku manusia itu disebabkan oleh dua faktor yaitu; (1) Faktor umum (general factor) yang dilambangkan dengan huruf “g”; (2) Faktor khusus (special factor) yang dilambangkan dengan huruf “s”.
Faktor umum atau general factor yang dilambangkan dengan huruf “g” merupakan hal atau faktor yang sangat mendasari segala tingkah laku seseorang, jadi dalam tingkah laku itu berjalan faktor “g” itu. Sedangkan faktor khusus atau special factor , yang dilambangkan dengan huruf  “s” hanya berfungsi pada tingkah laku khusus saja. Jadi pada tiap tingkah laku itu dimungkinkan atau didasari dua faktor yaitu faktor “g” dan faktor “s” tertentu. Faktor “g” berfungsi pada tiap tingkah laku, pada tingkah laku-tingkah laku yang berbeda berfungsi faktor “g” yang sama dan faktor “s” yang tidak sama. Ilustrasinya digambarkan sebagai berikut:
Tingkah laku 1= Tl1=g+s1
Tingkah laku 2= Tl2=g+s2
Tingkah laku 3= Tl3=g+s3
Tingkah laku 4= Tl4=g+s4
Tingkah laku 5= Tl5=g+s5
Selanjutnya menurut teori ini bahwa faktor “g” itu tergantung kepada dasar, sedangkan faktor “s” dipengaruhi oleh pengalaman (lingkungan, pendidikan).
b.      Teori Thomson
Teori ini agak berbeda dengan teori Spearman, Teori ini berpendapat bahwa faktor “g” itu tidak ada. Teori ini menitik beratkan pada faktor “s”. faktor “s” tidak terganting pada keturunan tetapi tergantung pada pendidikan. Adanya anak-anak dari golongan yang lebih cerdas dari pada anak-anak dari golongan rendah bukan karena dasar melainkan karena mereka lebih banyak mempunyai kesempatan untuk belajar.
c.       Teori Cyrill Burt
Hampir sama dengan teori Spearman, teori ini berpendapat bahwa manusia terdapat faktor “g” yang mendasari tingkah laku dan dibawa sejak lahir. Hanya perbedaannya bahwa selain terdapat faktor “g” dan faktor “s” terdapat pula faktor lain yaitu faktor “c” atau common factor.
Faktor “c” adalah faktor yang berfungsi pada sejumlah tingkah laku, tetapi tidak pada semua tingkah laku. Jadi faktor “c” lebih luas dari faktor “s” tetapi lebih sempit dari faktor “g”.
Jadi menurut teori ini tiap tingkah laku didasari oleh tiga macam faktor yaitu faktor “g” faktor “c”, dan faktor “s”. Ilustrasinya digambarkan sebagai berikut:
Tingkah laku 1= Tl1=g+cx+s1
Tingkah laku 2= Tl1=g+cx+s2
Tingkah laku 3= Tl1=g+cx+s3
Tingkah laku 4= Tl1=g+cy+s4
Tingkah laku 5= Tl1=g+cy+s5
d.      Teori Thurstone
Thurstone adalah tokoh Chicago.ia berpendapat hampir sama dengan Burt,  perbedaan teori ini menganggap bahwa faktor “g” tidak ada, hanya faktor “c” dan faktor “s”.
Menurut teori ini faktor “c” ada tujuh yaitu:
1.      Faktor ingatan (memory), yaitu kemampuan untuk mengingat, dilambangkan dengan huruf “M”
2.      Faktor verbal (verbal factor), yaitu kecakapan dalam menggunakan bahasa, dilambangkan dengan huruf “V”
3.      Faktor bilangan (number factor), yaitu kemampuan untuk bekerja dengan bilangan, misal kecakapan berhitung, dilambangkan dengan huruf “N”.
4.      Faktor kelancaran kata-kata (word fluency), yaitu kelancaran seseorang menggunakan kata-kata yang sulit ucapannya, yang dilambangkan dengan huruf “W”.
5.      Faktor penalaran (reasoning), yaitu faktor yang mendasari kecakapan dalam berfikir logis, dilambangkan dengan huruf “R”.
6.      Faktor persepsi (perceptual factor), yaitu kemampuan untuk mengamati dengan cepat dan cermat, dilambangkan dengan huruf “P”.
7.      Faktor ruang (spatial factor), yaitu kemampuan untuk mengadakan orientasi dalam ruang, yang dilambangkan dengan huruf “S”.
Jika sekiranya ada kecakapan umum hal itu disebabkan oleh adanya kombinasi dari faktor “c”, tidak dikarenakan adanya faktor  “g”.
e.       Teori atau Pendapat Guilford
Teori ini berpendapat bahwa pada hakikatnya faktor-faktor intelegensi adalah faktor “c” yang menurut teori ini berjumlah 120. Jumlah ini disebabkan oleh variasi intelegensi, yang dapat dilhat dalam 3 dasar, yaitu:
1)      Berdasar atas prosesnya (operation), yang terdiri atas 5 (lima) macam yaitu cognition, memory, divergent production, convergent production, dan evaluation.
2)      Berdasarkan atas isi (content) yang diproses ada 4 (empat) macam, yaitu: figural, symbolic, semantic dan behavioral.
3)      Berdasar atas bentuk informasi yang dihasilkan (product) ada 6 macam yaitu: unit, classes relations, systems, transformations, dan implications.
Menurut teori ini faktor pokoknya adalah faktor “c”, dan pada hakikatnya faktor “c” merupakan faktor dari faktor intelegensi ini.

  • Share On Facebook
  • Digg This Post
  • Stumble This Post
  • Tweet This Post
  • Save Tis Post To Delicious
  • Float This Post
  • Share On Reddit
  • Bookmark On Technorati

YOUR ADSENSE CODE GOES HERE

1 komentar:

maharaninabila on Kamis, 15 September 2016 pukul 20.55.00 WIB mengatakan...

ini bagus, sumbernya darimana ya? tolong dicantumin, terimakasih


Have any question? Feel Free To Post Below:

 
© 2012 SOFTECHNOGEEK | Modifikasi dan Publikasi Kodokoala. All Rights Reserved.