Konseling
merupakan suatu proses komunikasi antara konselor dan klien. Sebagai
suatu proses komunikasi, konseling melibatkan keterampilan konselor
dalam menangkap atau merespon pernyataan klien dan mengkomunikasikannya
kembali kepada klien. Agar proses komunikasi tersebut efektif dan
efisien, maka konselor hendaknya memiliki kemampuan dalam memberikan
bantuan terhadap klien. Kemampuan tersebut yaitu keterampilan dan
teknik-teknik berkomunikasi dengan klien.
Dalam
berkomunikasi dengan klien, konselor hendaknya menggunakan
respon-respon yang fasilitatif untuk tercapainya tujuan konseling.
Teknik-teknik dasar dalam konseling itu akan dijelaskan sebagai berikut.
a. Attending (perhatian/menghampiri konseli)
Attending adalah ketrampilan / teknik yang digunakan konselor untuk
memusatkan perhatian kepada klien agar klien merasa dihargai dan terbina
suasana yang kondusif sehingga klien bebas mengekspresikan /
mengungkapkan tentang apa saja yang ada dalam pikiran, perasaan ataupun
tingkah lakunya.
Contohnya posisi badan termasuk gerak isyarat dan ekspresi muka serta kontak mata.
Contohnya posisi badan termasuk gerak isyarat dan ekspresi muka serta kontak mata.
b. Opening(pembukaan)
Opening adalah ketrampilan / teknik untuk membuka / memulai komunikasi dan hubungan konseling.
Hal ini dapat berupa menyambut kehadiran klien dan membicarakan topic netral dan sebagainya.
Hal ini dapat berupa menyambut kehadiran klien dan membicarakan topic netral dan sebagainya.
c. Empati
Merupakan suatu cara untuk menyatakan perasaan konselor terhadap
permasalahan konseli, konselor seperti merasakan terhadap apa yang di
rasakan konseli.
d. Rertatement(pengulangan)
Restatement adalah teknik yang digunakan konselor untuk mengulang /
menyatakan kembali pernyataan klien ( sebagian atau seluruhnya ) yang
dianggap penting.
e. Refleksi
Adalah teknik yang digunakan konselor untuk memantulkan perasaan / sikap yang terkandung dibalik pernyataan konseli.
f. Clafication(klarifikasi)
Clafication ( klarifikasi ) adalah teknik yang digunakan untuk
mengungkapkan kembali isi pernyataan klien dengan menggunakan kata-kata
baru dan segar. Contohnya pada intinya, pada dasarnya dll.
g. Paraphrasing
Merupakan teknik konselor dalam menangkap pesan yang tersirat di balik pembicaraan konseli.
h. Eksplorasi
Adalah suatu teknik / cara bagi konselor dalam menggali permasahan konseli secara lebih mendalam.
i. Konfrontasi(pertentangan)
Konfrontasi ketrampilan / teknik yang digunakan oleh konselor untuk
menunjukan adanya kesenjangan, diskrepansi atau inkronguensi dalam diri
klien kemudian konselor mengumpanbalikan kepada klien.
P. Interprestasi ( penafsiran )
Interprestasi adalah ketrampilan / teknik yang digunakan oleh konselor dimana atau karena tingkah laku klien ditafsirkan / diduga dan dimengerti dengan dikomunikasikan pada klien. Selain itu didalam interpretasi konselor menggali dan makna yang terdapat dibelakang kata-kata klien atau dibelakang perbuatan / tindakannya yang telah diceritakannya. Bertujuan membantu klien lebih memahami didiri sendiri bila mana klien bersedia mempertimbangkannya dengan pikiran terbuka.
P. Interprestasi ( penafsiran )
Interprestasi adalah ketrampilan / teknik yang digunakan oleh konselor dimana atau karena tingkah laku klien ditafsirkan / diduga dan dimengerti dengan dikomunikasikan pada klien. Selain itu didalam interpretasi konselor menggali dan makna yang terdapat dibelakang kata-kata klien atau dibelakang perbuatan / tindakannya yang telah diceritakannya. Bertujuan membantu klien lebih memahami didiri sendiri bila mana klien bersedia mempertimbangkannya dengan pikiran terbuka.
j. Termination(pengakhiran)
Termination ( pengakhiran ) adalah ketrampilan / teknik yang
digunakan konselor untuk mengakhiri komunikasi berikutnya maupun
mengakhiri karena komunikasi konseling betul-betul telah “berakhir”.
Sumber: http://ardiatnawahyu.blogspot.com
Tags:
PSIKOLOGI
0 komentar:
Have any question? Feel Free To Post Below: