A. Pengertian Kebiasaan Belajar
Kebiasaan belajar merupakan salah
satu faktor penunjang tercapainya prestasi belajar siswa. Dalam rangka mencapai
prestasi belajar yang diharapkan,maka dalam kegiatan belajarnya, siswa
hendaknya mempunyai sikap dan carabelajar yang sistematis. Cara belajar yang
baik adalah suatu kecakapan yangdimiliki oleh setiap siswa dengan jalan latihan
dalam usaha belajarnya sehinggamenjadi kebiasaan yang melekat pada dirisiswa.
Menurut Dr. Rudolf Pintner dalam
Purwanto(2000: 112-115), cara belajaryang baik yaitu:
1.
Membaca
dengan metode keseluruhan kepada bagian.
2.
Membaca
dengan metode keseluruhan kepada lawan bagian
3.
Membaca
dengan metode campuran aniara keseluruhan dan bagian.
4.
Membaca
dengan metode resitasi.
5.
Jangka
waktu belajar.
6.
Pembagian
waktu belajar.
7.
Membatasi
kelupaan.
8.
Menghafal.
9.
Kecepaatan
belajar dalam hubungannya dengan ingatan.
Dengan memiliki kebiasaan belajar
yang baik maka setiap usaha belajar akan memberikan hasil yang memuaskan.
Ilmuyang sedang dituntut dapat dimengerti dandikuasai dengan sempurna serta
ujian-ujiandapat dilalui dengan berhasil sehingga akhirnya dapat meraih
prestasi yang optimal. Kebiasaan belajar yangbaik itu haruslah dipupukdan
dikembangkan. Demikian pula kebiasaan belajar itubukan sesuatu yang telah ada,
namun sesuatu yang harus dibentuk. Sedangkanapabila memiliki kebiasaan belajar
yang tidak sesuai atau kurang tepat maka akanmemperoleh hasil yang tidak
optimal sehingga akan mepengaruhi prestasi belajarsiswa yang bersangkutan.
Kebiasaan belajar yang tidak sesuai
dapat mempersulit siswa dalam memahami dan memperoleh pengetahuan sehingga
memghambat kemajuan belajar siswa dan pada akhirnya akan mengalamikegagalan
dalam berprestasi. Dalam kegiatan sehari-hari ditemukan adanyakebiasaan belajar
yang kurang baik. Menurut Dimyati (2002: 246), kebiasaanbelajar yang kurang
baik antara lain berupa:
1.
Belajar
pada akhir semester.
2.
Belajar
tidak teratur.
3.
Menyia-nyiakan
kesempatan belajar.
4.
Bersekolah
hanya untuk bergengsi.
5.
Datang
terlambat.
6.
Bergaya
jantan seperti merokok, sok menggurui teman lain.
B. Tempat Terjadinya Kebiasaan Belajar
Kebiasaan seseorang belajar secara
teratur dimulai dari kebiasaan belajar mandiri di rumah dan kebiasaan belajar
di sekolah. Untuk mengetahui lebih jelasnya, adalah sebagai berikut:
1.
Kebiasaan Belajar di Rumah.
Kebiasaan belajar mandiri di rumah
merupakan hal yang sangat penting disamping kebiasaan belajar di sekolah.
Dengan melakukan kegaitan belajar di rumah diharapkan siswa dapat belajar
secara teratur dan fokus. Menurut Djamarah (2002:40-45) kebiasaan belajar
dirumah dapat dilakukan, yaitu dengan:
a. Mempunyai tempat belajar, fasilitas,
dan perabot belajar.
Syarat
untuk dapat belajar dengan sebaik-baiknya adalah tersedianya tempat belajar.
Setiap siswa hendaknya mengusahakan agar mempunyai tempat belajar. Apabila
tidak dapat memperoleh yang belajar, maka kamar tidurpun dapat dijadikan tempat
belajar yang sangat baik kalau para siswa memperhatikan beberapa hal dan
kebiasaan-kebiasaan yang baik yaitu dengan memperhatikan tata ruang kamar tidur
yang juga menjadi kamar belajar itu.
Fasilitas dan perabot belajar ikut berperan dalam menentukan keberhasilan
belajar siswa. Siswa yang belajar tanpa dibantu dengan fasilitas tidak jarang
mendapatkan habatan dalam menyelesaikan kegiatan belajar. Karenanya, fasilitas
tidak bisa diabaikan dalam mssalah belajar. Fasilitas atau perabot dalam
belajar yang dimaksud tentu saja berhubungan dengan masalah materiil berupa
kertas, pensil, buku catatan, meja dan kursi belajar, dan sebagainya.
b. Mengatur Jadwal Belajar
Masalah
pengaturan waktu belajar menjadi persoalan bagi siswa, banyak siswa yang
mengeluh karena tidak dapat membagi waktu dengan tepat dan balk. Akibatnya
waktu yang seharusnya dimanfaatkan terbuang dengan percuma. Oleh karena itu,
betapa pentingnya bagi siswa membagi waktu belajarnya dengan cara membuat
jadwal belajar. Keteraturan penggunaan waktu untuk belajar memberikan dampak
yang bermakna kepada kualitas hasil belajar siswa.
Dalam menyusun jadwal belajar harus mendapat perhatian khusus, karena
benar-benar harus mengatur waktu belajar dan lama belajar sehingga jumlah waktu
yang tersedia untuk suatu kegiatan cukup banyak serta urutan kegiatan sesuai
dengan sifat.
c. Waktu belajar
Sebaiknya
dilakukan pada waktu yang sesuai dengan kebiasaan kita karena waktu belajar
siswa berbeda-beda. Ada yang lebih suka belajar pada pagi hari setelah bangun
tidur, ada yang lebih suka belajar pada siang hari setelah pulang dari sekolah
apabila kegiatan belajar mengajar disekolahnya diadakan pada pagi hari, dan ada
yang suka belajar pada malam hari.
Siswa mempunyai alasan sendiri-sendiri dalam nelajar, ada belajar yang teratur,
namun ada jugs yang hams disuruh oleh orang tuanya. Dapat dikatakan seseorang
yang belajar akan mempengaruhi hasil belajarnya apabila dilakukan secara rutin
dan teratur dalam waktu tertentu, sehingga akan mencapaiprestasi belajar yang
optimal.
d. Lama Belajar
Keefektifan
walctu dalam belajar berbeda-beda, tergantung dari orangnya. Ada siswa yang
merasa lebih senang atau lebih berhasil bila lamanya belajar bertahan sate jam,
dua jam atau tiga jam, sehingga lama belajar yang dilakukan oleh seorang siswa
sifatnya tidak tentu. Lamanya belajar tergantung pada banyak sedikitnya bahan
yang dipelajari. Tetapi perlu diperhatikan, belajar yang terlalu lama akan
melelahkan dan tidak efisien.
e. Membaca Buku
Keterampilan
belajar yang pertama dan utama yang perlu sekali dik-uasai oleh siswa adalah
kebiasaan membaca buku pelajaran dan berbagai sumber pengetahuan lainnya.
Kebiasaan membaca harus dibudayakan agar bertambah pengetahuannya dan dapat
meningkatkan pemahaman siswa dalam mempelajari suatu mata pelajaran. Hampir
setiap hari keharusan membaca buku itu dilakukan. Masalah membaca merupakan
keharusan bagi siswa memang tidak diragukan lagi, tetapi persoalan bagaimana
cara membaca yang baik dan efisien, cukup banyak siswa yang mengeluh akibat
cara membacanya kurang menghasilkan hasil belajar yang memuaskan, sesuai dengan
tujuan yang diinginkan dari kegiatan membaca.
f. Memantapkan materi pelajaran
Setelah
menerima pelajaran disekolah, yang perlu dilakukan siswa setelah pulang sekolah
adalah memantapkan kembali materi pelajaran di rumah yaitu dengan mengulang
pelajaran yang diajarkan di sekolah. Apa yang guru jelaskan tidak mesti
semuanya berkesan baik, tentu ada kesan-kesan yang masih samar-samar dalm
ingatan. Pengulangan sangat membantu untuk memperbaiki semua kesan yang masih
samar-samar itu untuk menjadi kesan-kesan yang sesengguhnya, yangtergambar
jelas dalam ingatan. Selain itu untuk memantapkan materi pelajaran di rumah
yaitu dengan membentuk kelompok belajar, cara ini baik untuk menunjang
keberhasilan studi siswa di sekolah dan jugs dapat mengatasi rasa kebosanan dan
kejenuhan apabila siswa belajar sendiri. Dalam membentuk kelompok belajar ini
anggotang tidak perlu terlalu banyak, tetapi cukup lima orang. Carilah
teman-teman yang mempunyai kesamaan pandangan untuk meraih sukses studi.
Sekiranya kelompok belajar sudah terbentuk, rencanakanlah pembagian waktu,
bahan pelajaran mana saja yang perlu dibahas dalam kelompok belajar.
2. Kebiasaan
Belajar di Sekolah
Kebiasaan belajar di sekolah yang
teratur dapat dimulai dari cara masuk kelas tepat waktu, teratur dalam
mengikuti pelajaran, teratur dalam memantapkan materi pelajaran, dan pada saat
menghadapi ujian. Bila sifat keteraturan ini telah benar-benar dihayati
sehingga menjadi kebiasaan dalam perbuatannya,maka sifat ini akan mempengaruhi
pula jalan pikiran siswa, pikiran yang teratur merupakan modal bagi siswa dalam
menuntutilmu karena ilmu adalah hasil proses pemikiran siswa yang dilakukan
secara sistematis.Menurut Djamarah (2002: 97-106) kebiasaan belajar di sekolah
dapat dilakukan, yaitu dengan:
a. Masuk kelas dengan tepat waktu
Siswa dalam melakukan kegiatan
belajar di sekolah tidakpemah lepas dari suatu peraturan sekolah yang salah
satunya adalah masuk kelas tepatwaktu. Ini merupakan kewajiban yang mutlak
harus dipatuhi oleh semuasiswa adapun upaya untuk dapat masuk kelas dengan
tepat waktu memperhitungkan jarak antara runah dengan sekolah.
b. Mengikuti Pelajaran
Kewajiban pertama setiap siswa yang
belajar di sekolah ialahmengikuti pelajaran. Pelajaranyang diikuti secara
tertib dan penuhperhatian serta dicatat dengan baik akan memberikan
pengetahuanbanyak kepada siswa. Kebiasaan mengikuti pelajaran ini ditekankan
ruda kebiasaan memperhatikan penjelasan guru, membuat catatan, dankeaktifan
siswa di kelas.
Ketika sedang menerima penjelasan
dari guru tentang materi tertentu dan suatu mata pelajaran semua perhatian
harus tertuju kepada guru.Pendengaran harus betul-betul dipusatkan kepada
penjelasan guru. Janganbicara, karena apa yang dibicarakan itu akan dapat
membuyarkankonsentrasi pendengaran. Perhatian memegang peranan penting untuk
menyerap apa yang guru sampaikan atau jelaskan di kelas. Jadi masalah
mendengarkan penjelasan guru tidakbisa dipisahkan dari kegiatan konsentrasi dalam
belajar.
Menurut Sudjana(2004: 165) ada
beberapa petunjuk bagaimana mengikuti pelajaran di sekolah yaitu:
1) Baca dan pelajari bahan pelajaran
yang telah lalu dan bahan yang akan dipelajari, selanjutnya agar selalu siap
menghadapi pelajaran.
2) Periksa keperluan belajar sebelum
berangkat.
3) Konsentrasi pada saat pelajaran
berlangsung.
4) Catat pokok bahasan yang diterangkan
oleh guru.
5) Ajukan pertanyaan jika ada hal yang
belum jelas.
6) Jika diberikan tugas, mintalah
penjelasan secukupnya sebelum dikerjakan.
7) Tanyakan pada guru, buku apa yang
perlu dibaca untuk memperdalam materi.
c. Memantapkan Materi Pelajaran
Setelah menerima pelajaran di
sekolah, ada baiknya apabila mengulang kembali pelajaran yang diajarkan oleh
guru, misalnya jika ada jam kosong maka pada pada jam kosong tersebut
dipergunakan waktu sebaik-baiknya untuk mengulang pelajaran yang barn diajarkan
tersebut di kelas.
3. Menghadapi
Ujian
Adakalanya siswa dihadapkan pada
kegiatan ujian dalam belajamya yaitu pada ujian tengah semester dan ujian akhir
semester di sekolah. Kesibukan siswa menjadi meninglcat dimana siswa harus
belajar den an giatnya agar memperoleh nilai yang bagus sehingga prestasi
belajar yang diharapkan dapat tercapai. Menurut Gie (2004: 49-50), tujuan dari
ujian pada pokoknya ada tiga macam yaitu:
a. Mendorong agar siswa belajar secara
teratur, mengulangi bahan¬bahan pelajarannya, dan menanamkan dalam pikirannya
berbagai pengetahuan.
b. Mengukur dan menilai pengetahuan
siswa dan kemajuan belajar.
c. Menjadi petunjuk bagi pengejar dan
hasil ujian para siswa itu pokok-pokok soal mana dalam pelajarannya yang memerlukan perbaikan pada kesempatan
mengajar berikutnya.
Kalau demikian persiapan-persiapan
yang harus dilakukan untuk menghadapi ujian adalah sebagai berikut:
a. Persiapan Menjelang Musim Ujian
Menurut Djamarah (2002: 127-128),
dalam menghadapi masa ujian, terutama sebulan terakhir menjelang mempersiapkan
segala sesuatunya yang berhubungan dengan masalah perbaikan-perbaikan untuk
mengingat kembali bahan-bahan yang telah dipelajari dengan: (a) membaca ulang
kembali baik catatan pelajaran maupun rangkurnan-rangkuman, (b) memberi
garis-garis bawah atau tanda-tanda lainnya, (c) membuat ikhtisar yang lebih praktis
sea mudah untuk diingat.
Sedangkan persiapan seminggu
menjelang ujian dimulai, yang perlu dilakukan yaitu sebagai berikut: (a)
mengatur waktu sebaik¬baiknya, nelajar, istirahat, olahraga ringan, makan dan
tidur, (b) membuat rencana belajar yang tepat, efektif, dan efisien, (c) setiap
45 menit belajar agar diselingi istirahat 15 menit, (d) tidur yang cukup,
karena apabila kurang tidur, badan terasa lelah, dan otak kurang mampu
berfikir.
b. Pada Waktu Ujian
Menurut Djamarah (2002:129-131), ada
beberapa hal yang perlu dilakukan pada waktu ujian adalah sebagai berikut: (a)
yakinlah pada diri sendiri bahwa anda dapat menyekesaikan setiap otem soal
dengan baik dan benar, (b) duduklah dengan tenang dan jangan berbicara dengan
teman yang kebetulan duduk disamping anada, (c) jika anda menerima lembaran
soal-soal ujian, perhatikanlah hal-hal seperti menulis nama dan nomer absen,
membaca beberapa petunjuk sebelum mengerjakan soal-soal ujian, (d) jangan
tergesa-gesa menjwab soal, tetapi bacalah dulu tiap-tiap soal atau
pertanyaan-pertanyaan dengan teliti, (e) pada saat menulis jawaban, tulisan
hares jelas dan dapat dibaca oleh guru yang bersangkutan, (f) bagilah waktu
agar soal dapat dikerjakan, kerjakan soal-soal yang dapat dijawab lebih dahulu,
jangan tertegun dan tenggelam pada soal-soal yang sulit, (g) setelah keluar
ruangan, istirahatlah yang balk, jangan ribut membicarakan soal-soal yang baru
dikerjakan.
Hal senada juga diungkapkan oleh
Sudjana (2004: 172 173), bahwa ada beberapa petunjuk dalam menghadapi ujian di
sekolah yaitu sebagai berikut:
a. Perkuat rasa percaya diri anda bahwa
pertanyaan yang anda hadapi adalah pertanyaan yang biasa anda buat pada saat
belajar.
b. Baca pertanyaan dengan
sebaik-baiknya sambil mengingat-ngingat jawaban dari pertanyaan tersebut.
c. Dahulukan pertanyaan yang paling
mudah untuk bisa dijawab. Bila soal uraian maka pikirkan dulu inti jawabannya
dan renungkan cara mengekspresikan dalam kalimat.
d. Bila soal obyektif teliti
pertanyaanya dan telah kemungkinan jawabannya.
e. Jangan bertanya pada teman sebab
membuang waktu dan belumtentu is jawabannya.
f. Periksalah jawaban anda sebelum
diserahkan kepada guru.
g. Jika pertanyaan sudah selesai
dijawab, lebih baik keluar saja jangan menunggu teman lain untuk menghindari
bisikan tentang jawaban soal dan dapat mempengaruhi jawaban anda